SAKHIR, Bahrain, 20 November 2015 – Hasil kurang memuaskan yang diraih pada balapan pertama seri ke-10 GP2 di Sirkuit Internasional Bahrain tak membuat Sean Gelael berkecil hati. Pebalap Indonesia yang membela tim Jagonya Ayam with Carlin itu bertekad bangkit pada balapan kedua sprint race, Sabtu (21/11).
“Aku sudah melupakan apa yang terjadi di balapan pertama. Kini saatnya bersiap menghadapi sprint race dan berusaha tampil lebih baik,” ungkap pebalap berusia 19 tahun itu.
Pada balapan pertama future race yang berlangsung Jumat (20/11), mesin mobil Sean tiba-tiba mati (stall) ketika hendak start. Akibatnya, ia tertinggal 40 detik dari para pesaing di balapan yang berlangsung sebanyak 32 putaran itu.
Meskipun berada di posisi paling belakang, Sean tak kehilangan daya juang. Ia berhasil mempertajam catatan waktu di setiap sektor hingga akhirnya mampu membukukan torehan terbaik 1 menit 46,608 detik pada lap ke-14.
Sejak itu, putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu tampil konsisten dan cukup solid melahap lintasan sepanjang 5,412 kilometer yang memiliki 15 tikungan. Perjuangan keras itu membawa Sean finis di urutan ke-23 atau setingkat lebih dari posisinya saat start.
Perlombaan GP2 dikenal sangat kompetitif dan tidak mudah, terutama bagi Sean yang sebelumnya lebih banyak berkiprah di ajang Formula Renault 3.5 World Series. Juara World Series tahun ini asal Inggris, Oliver Rowland, misalnya, hanya mampu finis di peringkat ke-22 bersama tim Status Grand Prix.
Balapan di Bahrain merupakan penampilan perdana Sean yang memulai karier di ajang single seater tiga tahun lalu. Pengalaman tampil di balapan pertama diharapkan mampu menjadi modal untuk meraih hasil lebih baik pada sprint race hari ini.
“Aku sedikit banyak sudah lebih mengetahui karakter sirkuit. Semoga kondisi itu juga didukung dengan kinerja mobil yang prima,” ujar pebalap yang baru tahun ini tampil di ajang GP2. (arl)
